Friday, June 3, 2016

Review Free to Play –Sisi balik seorang Gamer + Bonus Video



         


      Menjadi seorang  Gamer adalah hal yang tidak biasa di mata orang lain. Seringkali stigma negatif dilayangkan kepada Gamer  oleh masyrakat. Menjadi Gamer berarti kekanakan  dan sebagiannya lagi mengatakan sia-sia untuk bermain Game. Dalam film Dokumenter ini, kita disuguhkan cerita dari para gamer tentang hidup mereka sebagai gamer. Berikut ini Sinopsis dan Reviewnya.
 
     Sinopsis dan Review :
                Film ini diambil dari beberapa video dokumenter pertandingan Dota 2, Film ini mengisahkan perjalanan beberapa Gamer dalam menjalani hidupnya sebagai Gamer. Mulai dari masalah yang dihadapi dalam keluarga karena bertentangan pendapat terhadap game. Stigma negatif yang melekat dalam masyarakat khususnya orang tua masih menjadi beban bagi anak yang merupakan seorang gamer. Disisi lain, mereka masih memilki sebuah passion/kesukaan kepada game yang  sulit dihilangkan. Alasannya sederhana, mereka sudah menjiwai dalam diri mereka sebagai gamer. Diantaranya gamer yang diambil kisahnya yaitu Benedict lim “Hyhy”, Clinton Loomis “Fear”, dan Danil Ishutin “Dendi”.

                Cerita ini dimulai ketika kompetisi Dota 2 pada bulan Agustus di Cologne, Jerman. Saat itu, merupakan salah satu kompetisi Game dengan hadiah terbesar yaitu 1,6 juta Dolars. Para profesional  gamer dari seluruh dunia datang untuk mengikuti turnamen tersebut. Turnamen tersebut menyatukan beberapa gamer dunia untuk saling beradu kemampuan. Namun dibalik itu semua, mereka juga mempertaruhkan banyak hal untuk pertandingan Dota 2 ini. Bermain game sama halnya seperti olahraga, kita harus menentukan strategy tertentu untuk bisa menyerang maupun bertahan. Kekompakan dalam tim juga sangat penting untuk menjaga pola permainan agar teratur ditambah lagi dengan kepercayaan satu sama lain.
 
Danil Ishutin atau “Dendi” sebagai Millionaire Dota 2
                Kehidupan menjadi seorang Gamer tidak selamanya mulus. Setidaknya itu yang dirasakan para Gamer diseluruh dunia dalam menjalani hidupnya. Masalah hidup yag tidak didukung orang tua adalah masalah yang sering dihadapi. Salah satunya gamer yang bernama Clinton Loomis atau Fear diusir dari rumahnya karena keseringan main game. Begitu juga dengan Benedict Lim yang tidak didukung oleh orang tuanya dalam menjalinya sebagai Gamer.Namun para gamer disini mencoba membuktikan kepada dunia, bahwa seorang gamer bisa juga berprestasi dan membanggakan negara sama halnya dengan atlet olahraga.

                Dalam jalannya pertandingan Dota 2 ini, tim atau negara yang paling ditakuti adalah negara China. Dimana di negara tersebut, seorang gamer adalah profesional sama halnya dengan atlet olahraga. Mereka memilki basecamp tersendiri dan juga telah diakui oleh negara. Di China bahkan Gamer sudah lebih seperti artis dan gadis-gadis di China ingin memilki pacar yang merupakan seorang gamer.

                Ketika Turnamen dimulai, Banyak hal yang tak terduga terjadi. Tim-tim yang tak terduga mulai datang dengan segala kebanggan yag dibawanya. Semua ingin menjadi nomor satu didunia.

                Dari yang saya lihat, Film dokumenter ini mengisahkan bagaimana sebenarnya seorang gamer tersebut. Tujuannya untuk mengubah opini masyarakat terhadap Gamer yang selama ini selalu negatif. Meskipun film ini dibuat oleh Valve selaku Developer Dota 2, film free to play  ini tetap menyajikan secara umun dunia seorang gamer yang ingin selalu bebas bermain.

 
Sub Indonesia : subscene.com


EmoticonEmoticon